Dalam upaya mengurangi limbah dan menciptakan solusi sanitasi yang inovatif, penggunaan drum bekas sebagai bahan dasar untuk membangun toilet telah menjadi pilihan yang menarik. Drum bekas, yang umumnya terbuat dari logam atau plastik, memiliki potensi besar untuk diubah menjadi fasilitas toilet yang efisien, murah, dan ramah lingkungan. Berikut ini adalah beberapa ide dan langkah-langkah untuk mengubah drum bekas menjadi toilet yang fungsional.
1. Pemilihan Drum Bekas yang Tepat
Langkah pertama dalam membuat toilet dari drum bekas adalah memilih drum yang tepat. Drum yang ideal harus:
- Bersih: Pastikan drum sudah dibersihkan dari segala jenis bahan kimia atau residu berbahaya.
- Tahan Lama: Pilih drum yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, terutama jika drum tersebut akan ditempatkan di luar ruangan.
- Ukuran yang Sesuai: Drum berkapasitas 200 liter umumnya cukup untuk dijadikan toilet.
2. Desain dan Modifikasi
Setelah memilih drum yang tepat, langkah berikutnya adalah mendesain dan memodifikasi drum tersebut agar dapat berfungsi sebagai toilet. Beberapa modifikasi yang dapat dilakukan antara lain:
- Membuat Lubang: Buat lubang di bagian atas drum untuk tempat dudukan toilet. Pastikan lubang ini cukup besar dan nyaman untuk digunakan.
- Ventilasi: Pasang ventilasi di bagian samping atau atas drum untuk mencegah bau tidak sedap. Ventilasi ini bisa dibuat dengan menggunakan pipa PVC kecil yang dipasang vertikal.
- Dudukan Toilet: Pasang dudukan toilet di atas lubang yang telah dibuat. Dudukan ini bisa dibuat dari kayu atau bahan lain yang nyaman dan mudah dibersihkan.
3. Sistem Pengelolaan Limbah
Untuk menjadikan toilet drum bekas ini lebih higienis dan ramah lingkungan, sistem pengelolaan limbah yang baik perlu diterapkan. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan adalah:
- Kompos Toilet: Limbah manusia dapat diolah menjadi kompos dengan menambahkan bahan organik seperti serbuk gergaji atau daun kering. Drum bekas dapat difungsikan sebagai komposter, di mana limbah akan terurai secara alami.
- Biofil Toilet: Sistem biofil menggunakan mikroorganisme untuk memecah limbah. Drum dapat diisi dengan lapisan batu kerikil dan pasir yang berfungsi sebagai media bagi mikroorganisme untuk berkembang.
- Pengolahan dengan EM (Effective Microorganisms): Menambahkan cairan EM ke dalam drum dapat membantu mempercepat proses dekomposisi dan mengurangi bau.
4. Keuntungan Penggunaan Toilet dari Drum Bekas
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan toilet yang terbuat dari drum bekas, di antaranya:
- Ramah Lingkungan: Mengurangi jumlah drum bekas yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi penggunaan material baru.
- Biaya Rendah: Membuat toilet dari drum bekas jauh lebih murah dibandingkan dengan membangun toilet konvensional.
- Portabel: Toilet drum bekas mudah dipindahkan dan cocok untuk digunakan di lokasi sementara seperti area konstruksi atau perkemahan.
- Mudah Dibuat: Proses pembuatan toilet dari drum bekas tidak memerlukan keterampilan teknis yang tinggi dan dapat dilakukan dengan peralatan sederhana.
5. Contoh Implementasi
Di beberapa daerah pedesaan dan komunitas terpencil, penggunaan toilet dari drum bekas telah terbukti menjadi solusi yang efektif. Misalnya, di beberapa desa di Afrika, program sanitasi berbasis komunitas telah berhasil mengurangi masalah kesehatan yang terkait dengan kurangnya fasilitas sanitasi dengan memanfaatkan drum bekas.
Kesimpulan
Mengubah drum bekas menjadi toilet adalah solusi kreatif yang tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menyediakan fasilitas sanitasi yang terjangkau dan ramah lingkungan. Dengan desain yang tepat dan sistem pengelolaan limbah yang efektif, toilet dari drum bekas dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan dan mudah diimplementasikan di berbagai situasi. Inovasi ini menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, kita bisa menemukan solusi praktis untuk masalah sehari-hari.